Rabu, 30 Maret 2016

PHAEOPHYTA



Alga Cokelat (Phaeophyta)

        Campbell, et al., (2008: 150) mengatakan semua alga cokelat bersifat multiseluler, dan sebagian besar hidup di laut.         Solomon,et al., (2008: 544) mengatakan bahwa Phaeophyta memiliki talus yang selalu bersel banyak, sehingga dapat dilihat secara makroskopis, secara umum alga cokelat ini sering disebut rumput laut.
        Menurut Campbell, et al., (2008: 151) Talus biasanya terdiri atas holdfast yang mirip dengan akar, berfungsi untuk menambatkan alga, dan stipe yang mirip batang, berfungsi untuk mendukung blade, bagian serupa daun. Beberapa alga cokelat dilengkapi dengan pelampung yang berisi gas dan berbentuk gelembung, yang menjaga agar blade tetap berada di dekat permukaan air.
          Solomon, et al., (2008: 544) mengatakan alga cokelat mengandung pigmen fotosintetik, klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk fukosantin.  Alga cokelat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat yang disebut laminarin. Sebagian besar Phaeophyta menunjukkan adanya pergantian keturunan antara generasi sporofit (individu diploid) dan gametofit (individu haploid) yang masing-masing hidup bebas. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi dan membentuk zoospora, sedangkan reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara ovum dan spermatozoid. Zigot selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofit.
         Menurut Solomon, et al., (2008: 544) algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim, pasta gigi, krim pencukur, hair spray, dan hand lotion. Contoh anggota Phaeophyta antara lain Sargassum, Fucus, dan Macrocystis pyrifera.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., & Reece, Jane B.. (2008). Biology. 8th. ed. (Alih bahasa: Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga.
Solomon, Eldra P., Linda R. Berg, & Diana W. Martin. (2008). Biology. 8th. ed.  USA: Thomson Brooks.