Alga Cokelat
(Phaeophyta)
Campbell, et al., (2008: 150) mengatakan semua
alga cokelat bersifat multiseluler, dan sebagian besar hidup di laut. Solomon,et al., (2008: 544) mengatakan
bahwa Phaeophyta memiliki talus yang selalu bersel banyak, sehingga dapat
dilihat secara makroskopis, secara umum alga cokelat ini sering
disebut rumput laut.
Menurut Campbell,
et al., (2008: 151) Talus biasanya terdiri
atas holdfast yang mirip dengan akar,
berfungsi untuk menambatkan alga, dan stipe
yang mirip batang, berfungsi untuk mendukung blade, bagian serupa daun. Beberapa alga
cokelat dilengkapi dengan pelampung yang berisi gas dan berbentuk gelembung,
yang menjaga agar blade tetap berada
di dekat permukaan air.
Solomon, et al., (2008: 544) mengatakan alga cokelat mengandung
pigmen fotosintetik, klorofil a, klorofil c, dan
karotenoid, termasuk fukosantin. Alga cokelat menyimpan cadangan makanan dalam
bentuk karbohidrat yang disebut laminarin. Sebagian besar Phaeophyta
menunjukkan adanya pergantian keturunan antara
generasi sporofit (individu diploid) dan gametofit (individu haploid) yang masing-masing hidup bebas. Reproduksi secara
vegetatif dilakukan dengan fragmentasi dan membentuk zoospora, sedangkan reproduksi
secara generatif dilakukan dengan peleburan antara ovum dan
spermatozoid. Zigot selanjutnya
akan tumbuh menjadi sporofit.
Menurut Solomon, et al.,
(2008: 544) algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat
digunakan dalam pembuatan es krim, pasta gigi, krim pencukur, hair spray, dan hand lotion. Contoh anggota Phaeophyta antara lain Sargassum, Fucus, dan Macrocystis
pyrifera.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., & Reece, Jane B.. (2008). Biology. 8th. ed. (Alih bahasa: Damaring
Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga.
Solomon, Eldra P., Linda R. Berg, & Diana W. Martin.
(2008). Biology. 8th. ed. USA: Thomson Brooks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar